Sport For Development - Olahraga Untuk Pembangunan (S4D)
Table of Contents
Sport For Development - Olahraga Untuk Pembangunan (S4D) adalah Sebuah jargon atau semboyan yang mana bisa digunakan sebagai penguat visi misi positif olahraga yang tentunya sangat erat sekali hubungannya dengan pembangunan sebuah karakter.
Untuk membangun sebuah karakter diperlukan sebuah sistem yang tepat. Mulai dari dikenalkan, kemudian dilaksanakan, dibiasakan, hingga menjadi sebuah kebiasaan yang senantias terus mengalir tanpa henti. Membangun karakter tidaklah sulit. Namun membutuhkan sebuah konsistensi kesadaran akan pentingnya perubahan yang lebih baik.
Pembangunan karakter pada masyarakat bisa dilaksanakan melalui berbagai upaya. Salah satu media yang dianggap sangat tepat sebagai tunggangan untuk mengemban visi tersebut yaitu adalah dengan olahraga. Mengapa harus olahraga? Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari olahraga merupakan sebuah rutinaitas yang sangat sering kita jumpai pada kehidupan masyarakat.
Selain sebuah rutinitas, olahraga pun didalamnya memiliki sebuah potensi besar yang mana bila dikembangkan dan diarahkan dengan baik akan menjadi sebuah media hebat dalam pembangunan manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas olahaga sangat kompleks dan hampir mencakup segala aspek moral kehidupan.
Sportifitas merupakan ciri utama dalam sebuah olahraga. Olahraga yang sehat, idealnya bisa mengedpankan sportivitas dalam setiap aktivitas. Bilamana ini seduah melekat pada diri individu seseorang maka bukan tidak mungkin lagi dalam kehidupan kesahrian ketika bersosialisasi dengan masyarakat akan terbayang betapa indahnya rasa kesadaran, rasa ingin berperilaku baik sebagi manusia yang berakhlak mulia.
Sport for development biasa dikenal dengan S4D merupakan sebuah aksi nyata yang mana menerangkan dengan sesungguhnya bahwasannya olahraga tidak serta merta sebuah perlombaan ataupun pertandingan belaka. Akan tetapi dengan olahraga bisa membangun manusia-manusia yang tangguh, yang baik perilakunya, santun akhlaknya, dan mulia kepribadiannya.
Lalu bagaimana olahraga bisa digunakan sebagai media dalam pembangunan manusia tersebut? Untuk lebih jelasnya mari kita simak sebuah contok berikut :
AZ adalah seorang pelatih sepakbola yang mana membina anak-anak di usia 6 hingga 9 tahun dalam kaitannya belajar sepak bola. Sebagai coach usia dini tersebut coach AZ sangat menyadari betapa pentingnya mengedepankan sebuah perilaku positif yang mana bisa dibangun sesuai substansinya yaitu sebagai pelatih. Coach AZ dalam keseharian latihan di lapangan senantiasa menerapkan beberapa kegiatan penguatan karakter yang secara tidak langusng disadari oleh para anak didiknya ternyata bisa membangun dan menguatkan karakter mereka.
Yang dilakukan coach AZ bukanlah hal yang luar biasa, bukanlah hal yang spektakuler, bukanlah hal yang sulit. Beliau memiliki prinsip bahwasannya mengajarakn etika, moral, dan karakter positif sangatlah penting pada usia dini apalagi yang di hadapi coach AZ adalah mereka rata-rata anak-anak sekolah Dasar.
Coach AZ menyelipkn pendidikan karakter pada saat latihan seperti saling respect kepada sesama teman, kepada pelatih, kepada orang tua, hingga kepada seluruh stake holder yang secara tak nampak ikut membantu menyukseskan kegiatan latihan tersebut seperti sopir, penjual makanan minuman, penjaga lapangan, dan lain sebagainya.
Hal yang cukup menyenangkan ketika berlatih dengan terintegrasi dengan kegiatan sport for development yaitu ketika pemanasan, anak didik di berikan bola kemudian harus menuju ke suatu tempat sesuai instruksi dari pelatih yang mana instruksi terebut merupakan sebuah penanaman karakter secara tidak langsung contoh : perilaku hidup bersih, pola makan sehat, hal-hal yang religius, dan lain-lain.
Jadi karakter tersebut kemudian di poskan dalam beberapa kotak. Ketika aba-aba tersebut maka sesegera mungkin peserta didik harus menggiring bola memasuki kotak tersebut. Disinilah sebuah hasil nyata yang mana bisa didapatkan berupa teknik dribble, karakter positif untuk berperilaku hidup sehat, pola makan sehat, serta berperilaku religius.
Coach AZ adalah salah satu contoh dari sekian juta pendidik yang mendedikasikan dirinya untuk membangun manusia yang tangguh melalui olahraga. Masih banyak lagi para pelatih, pendidik, instruktur, pendamping, pemimpin yang akan menggiatkan gerakan sport for development atau S4D.
Dalam kegiatan olahraga kini harus bisa kita awali dari kita sendiri kemudian kita sebarkan pada lingkungan sekitatr kita mengenai betapa pentingnya membangun fundamen yang kokoh terkait dengan karakter, mental dari para anak bangsa agar tatkala mereka besar benar-benar menjadi manusia yang tangguh.
Melalu S4D (Sport for Development) kini kita bisa lebih berharap banyak untuk kejayaan generasi penerus kita. Generasi yang tangguh, berkepribadian baik, berperilaku sopan, etika terjaga dengan baik untuk menuju masyarakat yang bermaslahat.
Kita tidak akan bisa menyaksikan secara instan hasil dari sebuah usaha ini. Kesabaran dalam sebuah perubahan itu benar adanya. Bilamana anda adalah seorang pendidik anda akan sadar bahwa hasil dikemudian hari itu tidak akan meghianati sebuah proses yang terlaksana. Mari kita gunakan S4D (sport for developent) sebagai aksi nyata kita sebagai Guru PJOK untuk membangun, mencetak, serta mendesiminasikan manusia tangguh pada kehidupan-kehidupan berikutnya