Guru PJOK - Ora Wedi Panas Tapi Wedi Ngelih (Tidak takut Panas Tapi Takut Lapar)

Guru PJOK adalah guru yang berpotensi sebagai guru yang paling favorit. Itu terjadi karena sebagai guru PJOK tentunya akan dihadapkan pada situasi-situasi unik dilapangan. Contoh kecil tatkala kita mengajar anak SD kelas Satu, pastinya dihadapkan tantangan unik. Ada peserta didik yang cengeng suka menangis, ada yang harus ditemani oleh orang tua, ada yang suka ganggu teman lainnya, bahkan ada yang masih ingusan juga lho. Tetap tegar menjalankan amanah ini ya Bapak/Ibu guru sekalian.

Menjadi guru apalagi Guru PJOK itu merupakan sebuah panggilan jiwa yang mana ingin sekali mengembangkan bakap potensi peserta didik khususnya dalam Gerak Jasmani, Bisa berupa Olahraga, ataupun hal lainnya. Sangatlah disayangkan bilamana kita melihat ada oknum guru PJOK yang terlihat kurang bergairah dalam membimbing anak didiknya kaitannya dalam proses KBM.

Kehadiran guru PJOK di sekolah tentunya akan sangat dinanti-nantikan dan sangat di elu-elukan oleh para anak didik kita. Bagaimana tidak? Dalam keseharian proses KBM, anak didik kita dihadapkan pada situasi yang bisa dibilang menjenuhkan. Selalu dalam kelas, Tulis, kerja soal, dengar penjelasan guru, diskusi kelompok. Banyak peserta didik tentunya akan merasa bosan atau jenuh dengan keadaan ini. Disitulah sang Guru PJOK akan hadir dengan kharismanya membawa anak didiknya ke luar lapangan, bergembira ria dalam gerak, beraktivitas olahraga, badan jadi sehat dan bugar serta pikiran pun menjadi senang.

Melihat potensi yang ada tersebut, idealnya kita sebagai guru PJOK harus pintar-pintar menempatkan diri di hadapan anak didik kita. Pintar-pintar membawa materi agar anak didik benar-benar merasa bahagia dalam gerak. Disinilah seninya menjadi guru PJOK. 

Seperti yang kita ketahui bahwasannya pembelajaran PJOK dilaksanakan secara saintifik khususnya pada kurikulum 2013. Untuk jenjang SD maka akan mendapatkan jumlah 4 JP dalam seminggu. Untuk SMP dan SMA/SMK mendapat 3 JP Perminggu. Dengan demikian bisa kita simpulkan bahwa proses KBM akan terlaksana dalam waktu yang relatif lama. Contoh nyata pada saat mengajar di SD yang mana per JP adalah 35 menit. Semisal mulai KBM pukul 7.30, maka akan selesai pada pukul 9.50. Lumayan juga kan? Nah yang seru lagi jenjang SMA. Biasanya sekolah akan menempatkan jadwal KBM PJOK dalam sehari terdapat 2 kloter. Yaitu jam pertama hingga ketiga, serta jam keempat hingga keenam. Nah, di jam-jam tersebut tentunya fisik kita sudah mulai terasa kepanasan.
Gambar : ilustrasi guru PJOK selalu bersemangat walaupun cuaca panas

Kondisi panas saat KBM mata pelajaran PJOK tentunya akan memberikan tantangan pada kita sebagai guru PJOK. Tantangan nya yaitu tentang bagaimana kita bisa menyiasati, mengatur strategi, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran agar materi yang kita bawakan tidak akan membuat anak didik kita jadi bosan. Kita harus putar otak serta berkreasi mencari bahan referensi terkait model mengajar, bahan ajar, dan yang terpenting adalah media pembelajaran.

Siang hari tentunya kita tahu semua bahwa disaat tersebut akan terasa panas (kecuali mendung). Apalagi dilapangan terbuka. Berbeda seklali bila kita mengajar disekolah yang maju, favorit, dan unggulan. Biasanya memiliki GOR atau sejenisnya yang menunjang pembelajaran indoor. Nah sangatlah tidak etis bilamana kita sebagai guru PJOK mengkambing hitamkan panas tersebut sebagai penghambat proses KBM kita. Kita sangat tidak diperkenankan lemah semangat, malas, serta tidak bergairah dalam mengajar PJOK. Kita harus dan wajib semangat. Semangat, semangat, dan semangat.

Sebuah kata mutiara yang bisa saya sampaikan yaitu Guru PJOK Ora Wedi Panas Tapi Wedi Ngelih (Tidak takut Panas Tapi Takut Lapar). Dari sini bisa kita simpulkan bahwa panas bukan sebagai penghambat kreativias, semangat kita dalam berkarya khususnya dibidang PJOK.  Selain itu Lapar yang dimaksudkan tersebut bukan serta merta perut kita lapar. Tapi itu adalah sebuah makna kiasan yang artinya tidak bisa berkarya. Kita semua tahu kan? Guru itu mulia karena karya.

Setelah membaca tulisan ini kami sangat berharap dan yakin sekali akan Bapak/Ibu guru PJOK semuanya akan tetap spirit, tetap semangat menjaga dan merawat almameter PJOK ini. Teruslah berkarya karena karya tersebut yang bisa kita tinggalkan sebagai warisan untuk anak didik kita kelak. Sekian dan terimakasih. Bravo dan Salam PJOK

0 Response to "Guru PJOK - Ora Wedi Panas Tapi Wedi Ngelih (Tidak takut Panas Tapi Takut Lapar)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel